Padang/RA-YABNI. Tadabbur Alam
merupakan sarana pembelajaran untuk lebih mengenal ke Maha Besaran Allah swt. yang
telah menciptakan langit dan bumi serta segala isinya.
![]() |
Ust. Usman Chatib, SHI.,MA. memeberikan arahan dan hikmah tadabbur alam bagi santri Rumah Asuh YABNI Padang, Minggu (08/10) |
![]() |
Permainan tebak kata |
Maka apakah
mereka tidak memperhatikan unta bagaimana ia diciptakan (17). Dan langit
bagaimana ia ditinggikan? (18). Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? Dan
bumi bagaimana ia dihamparkan? (19). Maka berilah peringatan, karena
sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan (21).
Menilik alam
semesta sebagai sarana pembelajaran dengan melakukan observasi secara langsung
maupun tidak dalam rangka mengenal Allah Azza wa Jalla melalui ciptaan-Nya,
pastilah kita menjumpai banyak pelajaran yang terkandung di dalamnya.
![]() |
Makan bersama |
Dalam ajaran
Islam sendiri telah dinyatakan bahwa orang yang tidak beriman adalah mereka
yang tidak mengenali atau tidak menaruh kepedulian akan ayat atau tanda-tanda
kebesaran dan kekuasaan Allah yang terbentang dalam alam semesta ini.
Sebaliknya,
ciri menonjol pada orang yang beriman adalah kemampuan memahami tanda-tanda dan
bukti-bukti kekuasaan sang Pencipta tersebut. Ia mengetahui bahwa semua ini
diciptakan tidak dengan sia-sia, dan ia mampu memahami kekuasaan dan kesempurnaan
ciptaan Allah di segala penjuru manapun. Pemahaman ini pada akhirnya
menghantarkannya pada penyerahan diri, ketundukan dan rasa takut kepada-Nya. Ia
adalah termasuk golongan yang berakal, yaitu
"…orang-orang
yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan
mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya
Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau,
maka peliharalah kami dari siksa neraka." (QS. Ali 'Imraan, 3:190-191)
![]() |
Mandi-mandi |
Di banyak ayat
dalam Al-Qur'an, pernyataan seperti, "Maka mengapa kamu tidak mengambil
pelajaran?", "terdapat tanda-tanda (ayat) bagi orang-orang yang
berakal," memberikan penegasan tentang pentingnya memikirkan secara
mendalam tentang tanda-tanda kekuasaan Allah. Allah telah menciptakan beragam
ciptaan yang tak terhitung jumlahnya untuk direnungkan. Segala sesuatu yang
kita saksikan dan rasakan di langit, di bumi dan segala sesuatu di antara
keduanya adalah perwujudan dari kesempurnaan penciptaan oleh Allah, dan oleh
karenanya menjadi bahan yang patut untuk direnungkan. Satu ayat berikut
memberikan contoh akan nikmat Allah ini:
"Dia
menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur
dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan." (QS.
An-Nahl, 16:11)
Marilah kita
berpikir sejenak tentang satu saja dari beberapa ciptaan Allah yang disebutkan
dalam ayat di atas, yakni kurma. Sebagaimana diketahui, pohon kurma tumbuh dari
sebutir biji di dalam tanah. Berawal dari biji mungil ini, yang berukuran
kurang dari satu sentimeter kubik, muncul sebuah pohon besar berukuran panjang
4-5 meter dengan berat ratusan kilogram. Satu-satunya sumber bahan baku yang
dapat digunakan oleh biji ini ketika tumbuh dan berkembang membentuk wujud
pohon besar ini adalah tanah tempat biji tersebut berada.
![]() |
Berpose habis mandi-mandi |
Dalam rangka
menghayati perintah Allah di ataslah, civitas Rumah Asuh YABNI Padang
mengadakan kegiatan tadabbur alam ke Lory, Lubuk Minturun Padang. Kegiatan tadabbur
alam ini dipimpin langsung oleh Ust. Usman Chatib, SHI., MA. selaku pimpinan
Rumah Asuh YABNI Padang. Di Lory Lubuk Minturun semua kegiatan diarahkan
semaksimal mungkin untuk merasakan keagungan dan kebesaran sang Maha Pencipta
dan kita bukanlah siapa-siapa, yang belum seujung kuku jika dibandingkan dengan
Allah Sang Maha Perkasa. Maka, tidak pantas kita sebagai hamba yang lemah ini
untuk mendongak sombong di hadapan Allah swt. Demikian yang disampaikan oleh
Ust. Usman Chatib, SHI.,MA. Dalam sambutan dan arahannya dalam kegiatan
tadabbur alam santri Rumah Asuh YABNI Padang yang berlangsung pada Senin, (08/10)
lalu. [Uje]
0 comments:
Post a Comment